Jumat, 18 Oktober 2019

Keluarga Biasa

Keluarga Biasa
[Ketika yang biasa menjadi luar biasa]
Saya Siti Aeniyah di besarkan dan hidup di sebuah kampung kecil dengan keluarga yang sederhana. Ayah saya bernama Ade Sahirli beliau adalah seorang wiraswasta di sebuah pasar dekat dengan kampungku, beliau Lahir di Bogor pada Tanggal 08 Oktober 1979. Nama ibu beliau atau nenek saya adalah Yuyu dan nama Kakek saya adalah alm. Mahtub, kakek saya meninggal di saat saya berusia 6 tahun karena sakit. beliau meninggal dunia ba'da ashar waktu itu dan langsung di kebumikan setelah maghrib. tak ada kenangan indah yang tersisa dimemory ini karena mungkin pada saat itu ingatan saya masih belum jelas, yang tersisa hanyalah sebuah foto kusam dan itupun menurut cerita dari ayah saya di dalam foto pada saat itu kakek tidak ingin di foto alhasil gambarnya kurang bagus.

Nenek dari Ayah saya hingga saat ini Allhamdulillah masih diberikan umur panjang dan kesehatan, beliau mempunyai anak Dua belas  namun beberapa anak meninggal pada saat itu ada yang masih bayi dan ada juga yang meninggal pada saat remaja, jumlah anak yang meninggal ada Tujuh dan tinggal tersisa Lima yang Allhamdulillah sampai saat ini masih diberikan kesehatan dan usia oleh Allah SWT. Ayah saya adalah anak yang kesekian dari dua belas bersaudara, namun dari kelima bersaudara ayah saya adalah anak nomor 2. Ayah saya mempunyai satu kakak laki-laki, dua adik perempuan dan satu adik laki-laki.

Dari keluarga Ayah saya adalah cucu perempuan pertama, saat ini Kakek dan Nenek mempunyai cucu sebanyak delapan. bukan termasuk dalam golongan yang super besar menurut saya masih standar atau bahkan di bawah standar, jika dibandingkan dengan keluarga tetangga yang anaknya 8 belum di tambah cucu dan cicitnya.

Ibu saya bernama Yoyoh Maesaroh, beliau lahir di Sukabumi Tanggal 20 April 1979, sama dengan tahun kelahiran ayah. nama Ibu ibu saya yaitu almh. Cacah dan alm. Amid. Nenek  telah tiada ketika usia saya masih 5 tahun (kalo gak salah), ketika itu beliau meninggal pada pukul 7 pagi pada saat itu, karena saya masih kecil ada sedikit ingatan yang membekas di memory ketika nenek meninggal saya dititipkan dirumah tetangga dan diam tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada saat itu. Sedangkan kakek meninggal ketika usia saya menginjak kelas V MI, ada kenangan yang tersimpan di memory bersama kakek saya yaitu ketika saya mengunjungi rumah beliau, beliau selalu memanjakan saya, memangku, dan mengelus kepala saya. meskipun hanya hal sederhana namun itu sangat dirindukan. Ibu saya adalah anak terakhir dari 4 bersaudara, anak pertama atau kakak ibu saya adalah laki-laki dan dua kakak perempuan.


Saat ini kami semua keluarga besar dari Ibu ataupun Ayah hidup dalam Istananya masing-masing, jarang sekali kami semua berkumpul paling hanya dalam moment-moment spesial kami dapat berkumpul seperti dalam moment hari raya ataupun acara tasyakuran. Yang saya tahu hanya sampai kakek dan nenek saja tidak sampai ke atasnya lagi kakek nenek, kakek nya lagi nenek nya lagi dan seterusnya.
@menuliskreatif.rgi | Soal_Ujian
@aenniyah27@gmail.com
@aenniyah27 [ig]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar